SELAMAT DATANG DI WEBSITE SMA MUHAMMADIYAH CEPU, SMA MUH CEPU MEMBUKA PENDAFTARAN PENERIMAAN SISWA/SISWI BARU TAHUN AJARAN 2021/2022 DENGAN SISTEM ONLINE DAN OFLINE, BAGI YANG MENDAFTAR ONLINE BISA LANGSUNG MENDAFTAR DI WEBSITE INI DENG KLIK DAFTAR ONLINE / DAN BAGI YANG MENDAFTAR OFLINE BISA LANGSUNG DATANG KE SMA MUHAMMADIYAH CEPU JL. RONGGOLAWE NO 06 CEPU TLP O296 421812 / 085291927277. TERIMAKASIH ATAS KUNJUNGAN DAN PERHATIANNYA TERIMAKASIH (^_^)

Halaman

ONE DAY ONE HADITS - Istighfar Anak Shaleh mengangkat Derajat Orang Tuanya di Surga : SMA MUH CEPU



ONE  DAY  ONE  HADITS

Selasa, 19 Januari 2021 

Istighfar Anak Shaleh mengangkat  Derajat Orang Tuanya di Surga


عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ” إِنَّ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ لَيَرْفَعُ الدَّرَجَةَ لِلْعَبْدِ الصَّالِحِ فِي الْجَنَّةِ، فَيَقُولُ: يَا رَبِّ، أَنَّى لِي هَذِهِ ؟ فَيَقُولُ: بِاسْتِغْفَارِ وَلَدِكَ لَكَ


Artinya: “Dari Abu Hurairah – Radhiyallahu ‘Anhu – berkata: “Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam pernah bersabda: ‘Sesungguhnya Allah ‘Azza Wajalla meninggikan derajat seorang hambaNya yang Saleh di surga, sehingga hamba tersebut bertanya: ‘Ya Rabb, Bagaimanakah semua ini (bisa menjadi) milikku?, Allah berfirman menjawabnya: ‘Karena Istghfar anakmu untuk dirimu'”. (HR: Ahmad, Ibnu Majah. Dan dinilai Shahih oleh Syaikh Al-Albani dan Hasan oleh Syaikh Syu’aib Al-Arna’uth).

Pelajaran yang terdapat dalam hadits:

1- Allah ‘Azza Wajjalla akan meninggikan derajat di surga setiap orang tua dengan amalan dan istighfar anak-anaknya yang tak pernah mereka ia duga sebelumnya. 

2- Maka alangkah beruntungnya orang tua yang beriman dan saleh, terlebih apabila ia memiliki anak cucu yang Saleh dan Salehah. mereka akan berkumpul bersama di surga yang penuh kenikmatan dan kekal selama lamanya.

Tema hadist yang berkaitan dengan Al-Quran:

- Selamat mendidik diri dan keluarga dan jangan lupa untuk selalu membaca doa ini, doa yang pernah dipanjatkan oleh Nabi Zakariyya dan Ibrahim ‘Alaihimassalam agar kita diberikan anak cucu yang saleh

رَبِّ هَبْ لِي مِن لَّدُنْكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً إِنَّكَ سَمِيعُ الدُّعَاء

“Ya Rabbi berikanlah kepadaku dari sisimu keturunan yang baik sesungguhnya engkau adalah Maha mendengar doa” Ali Imron: 38

رَبِّ هَبْ لِي مِنَ الصَّالِحِين

“Ya Rabbi berikanlah untukku (keturunan) yang Saleh”. As-Soffat:100

2- Apabila orang yang beriman memiliki keturunan yang mengikuti mereka dalam keimanan niscaya Allah akan hubungkan anak cucu mereka bersama dengannya kelak dalam satu Manzilah  (tempat) yang sama disurga. Demikian penjelasan Ibnu Katsir ketika menafsirkan Ayat ini:

وَالَّذِينَ آمَنُوا وَاتَّبَعَتْهُمْ ذُرِّيَّتُهُم بِإِيمَانٍ أَلْحَقْنَا بِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَمَا أَلَتْنَاهُم مِّنْ عَمَلِهِم مِّن شَيْءٍ كُلُّ امْرِئٍ بِمَا كَسَبَ رَهِينٌ

Artinya: “Dan orang-orang yang beriman beserta anak cucu mereka yang mengikuti mereka dalam keimanan, kami pertemukan mereka dengan anak cucu mereka (di dalam surga) dan kami tidak mengurangi sedikit pun pahala kebaikan atau kebajikan mereka. Setiap orang terikat dengan apa yang dikerjakannya” (QS: Ath-Thūr – 21). Lr

Share:

MATERI KEMUHAMMADIYAHAN

 


MUHAMMADIYAH

1.    Sejarah

Muhammadiyah didirikan oleh KH. Ahmad Dahlan pada tanggal 8 Dzulhijjah 1330 Hijriyah bertepatan dengan tanggal 18 November 1912 Miladiyah di Yogyakarta.[1]

Latar belakang berdirinya Muhammadiyah di antaranya didorong oleh beberapa faktor,

a.       Pendalaman Kyai Ahmad Dahlan terhadap ayat Al-Qur’an dan As-Sunnah terutama QS. Ali Imran ayat 104


وَلْتَكُن مِّنكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَأُوْلَـئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ

“Adakanlah diantara kamu sekalian segolongan umat yang mengajak kepada Islam, memerintahkan kebajikan dan mencegah kemunkaran. Dan mereka itulah orang-orang yang mendapatkan kebahagiaan”

Pada ayat tersebeut, KH. Ahmad Dahlan berpikir bahwa melalui ayat tersebut, Allah swt menyuruh umat-Nya untuk berdakwah dan menyebarkan kebaikan secara berkelompok atau organisasi. Karena keburukan yang terorganisir lebih baik daripada kebaikan yang tidak terorganisir.

b.      Ketidak murnian Islam, karena umat tidak lagi memegang teguh tuntunan Al-Qur’an dan As-Sunnah. Banyak sekali taklid, bid’ah, khurafat, syirik yang merusak kemurnian aqidah. Pada praktek ibadahpun, terdapat banyak sekali bentuk-bentuk budaya yang muali bercampur menjadi satu dengan ritual ibadah Islam, sehingga layaknya seperti tuntunan Nabi Muhammad SAW. Contohnya  adalah kegiatan-kegiatan kematian, mencari jodoh dan lain sebagainya penuh diwarnai dengan kebiasaan-kebiasaan yang bersifat bid’ah  dan khurafat. Umat Islam pada saat itu juga tergolong umat yang terbelakang, mereka memeluk agama Islam bukan karena keyakinan hidupnya, tetapi karena keprcayaan hidup yang diwarisi dari nenek moyang. Islam warisan itupun sudah bercampur dengan ajaran-ajaran animisme, Hindu, Budha, dan lain sebagainya.


Taklid adalah sikap ikut-ikutan dalam ibadah tanpa mengetahui dasar perintahnya.

Bid’ah adalah menambah-nambahi dalam masalah agama atau ibadah.

Khurafat adalah takhayul yang merusak kemurnian Islam.


c.       Munculnya bahaya yang mengancam kehidupan agama Islam berhubungan dengan kegiatan misi dan zending Kristen di Indonesia yang semakin lama semakin menanamkan pengaruhnya di kalangan rakyat. Bentuk kegiatan yang dilancarkan oleh misi dan zending adalah berupa mendirikan rumah sakit, sekolah dan gereja d tengah-tengah perkampungan kaum muslimin. Cara-cara demikian dilakukan agar penduduk setempat secara sadar atau tidak  tertarik dengan kebaikan-kebaikan yang dilakukan oleh orang Kristen. Para pastur pun ikut andil dalam penyebaran misi agamanya. Pastur ini turun ke masyarakat dengan mengenakan jubah putih khas pastur, dengan harapan penduduk setempat yang beragama Islam mulai terbiasa dengan pakaian para pastur tersebut, sehingga mudahlah bagi orang-orang Kristen untuk berkenalan dan memberi pengaruh-pengaruhnya.


d.      Islam pada saat itu adalah agama yang tidak disukai dan Islam mendapatkan label sebagai agama yang kolot dan tidak up to date oleh kalangan intelektual. Sikap yang muncul dari ketidak sukaan itu sangat merugikan umat Islam, terutama bagi para pelajar Islam, mereka mendapatkan perlakuan yang kurang baik seperti tidak mempedulikan dan menjauhi para pelajar muslim. orang-orang berpikir bahwa yang terpenting dalam memajukan suatu peradaban adalah ilmu dan teknologi yang dimiliki oleh orang Barat. Oleh sebab itulah KH. Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah yang dengan faham keagamaan yang segar, faham yang mampu mempertemukan syari’at agama dengan perubahan zaman sebagai bentuk penolakan atas pandangan dan sikap para intelektual.[2]

Maksud dan tujuan dari didirikannya Muhammadiyah adalah menegakkan dan menjunjung tinggi Agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.[3]

2.    Tokoh-tokoh Muhammadiyah

                Muhammadiyah telah berdiri selama 103 tahun. Fakta ini menunjukkan bahwa Muhammadiyah mampu bertahan terhadap goncangan dan kritik masyarakat akan dirinya. Dibalik majunya organisasi  Islam ini, pasti ada tokoh-tokoh yang mampu menggerakkan Muhammadiyah hingga sebegitu hebatnya. Berikut tokoh-tokoh Muhammadiyah,

KH. Ahmad Dahlan                                                   (ketua 1912-1922)

KH. Ibrahim                                                                  (ketua 1923-1933)

KH. Hisyam                                                                   (ketua 1934-1936)

KH. Mas Mansyur                                                      (ketua 1937-1941)

Ki Bagus Hadikusuma                                               (ketua 1944-1953)

Buya H. Ahmad Rasyid Sutan Mansur               (ketua 1956-1959)

KH. Muhammad Yunus Anis                                  (ketua 1959-1962)

KH. Ahmad Badawi                                                   (ketua 1962-1965)

KH. Faqih Usman                                                       (ketua 1968-1971)

KH. Abdur Rozak Fachruddin                                                (ketua 1971-1985)

KH. Ahmad Azhar Basyir, MA                                                (ketua 1990-1995)

Prof. Dr. H. Amien Rais                                                            (ketua 1995-1998)

Prof. Dr. Ahmad Syafi’i Ma’arif                                            (tahun 1998-2005)

Prof. Dr. Muhammad Sirajuddinn Syamsuddin, MA (ketua 2005-2015)[4]

Berbicara soal tokoh Muhammadiyah, berikut ini ada seorang tokoh yang memiliki profil, kisah hidup dan bentuk kepemimpinan yang menarik. Beliau adalah KH. Abdur Rozak Fachruddin atau lebih dikenal dengan panggilan pak AR. Fachruddin. Pak AR ini memegang rekor paling lama sebagai ketua umum Pimpinan Pusat Muhmmadiyah selama 22 tahun. Melihat sosok Pak AR, akan didapatkan sebuah cermin, bahwa seorang pemimpin perlu menghayati bagaimana kehidupan ummat secara riil. Bagaimana derita dan nestapa ummat di tingkat bawah, bagaimana pahit getir berdakwah dan menggerakkan organisasi di tingkat Ranting yang jauh dari kota, yang serba kekurangan prasarana dan sarana. Susah payah, kesulitan-kesulitan, dan suka duka yang dialami seorang pemimpin yang bekerja di tingkat Ranting dan Cabang dapat memberi pengalaman yang berharga dan menjadikan seorang pemimpin menjadi arif dalam mengambil kebijakan dalam memimpin umat.

Pak AR adalah ulama besar yang berwajah sejuk dan bersahaja. Kesejukannya sebagai pemimpin ummat Islam bisa dirasakan oleh ummat beragama lain. Ketika menyambut kunjungan pimpinan Vatikan, Paus Yohanes Paulus II di Yogyakarta, sebenarnya Pak AR menyampaikan kritikan kepada umat Katholik, tetapi kritik itu disampaikannya secara halus dan sejuk berupa sebuah surat terbuka. Dalam surat itu, Pak AR mengungkapkan bahwa sebagian besar rakyat Indonesia adalah muslim. Namun, ada hal yang terasa mengganjal bagi umat Islam Indonesia, bahwa umat Katholik banyak menggunakan kesempatan untuk mempengaruhi ummat Islam yang masih menderita dan miskin agar mau masuk ke agama Katolik. Mereka diberi uang, dicukupi kebutuhannya, dibangunkan rumah-rumah sederhana, dipinjami uang untuk modal dagang, tetapi dengan ajakan agar menjadi umat kristen. Umat Islam dibujuk dan dirayu untuk pindah agama. Dalam tulisannya kepada Paus Yohanes Paulus II itu, Pak AR menyatakan bahwa agama harus disebarluaskan dengan cara-cara yang perwira dan sportif. Kritik ini diterima dengan lapang dada oleh ummat lain karena disampaikan dengan lembut dan sejuk dalam bahasa Jawa halus, serta dijiwai semangat toleransi yang tinggi.

Orang mengatakan bahwa Pak AR adalah penyejuk. Orang selalu mengatakan bahwa kelebihan Pak AR adalah kesejukan dalam menyampaikan dakwah. Gaya kepemimpinan Pak AR yang terasa adalah kesejukan. Semasa hidupnya Pak AR memberi contoh hidup welas asih dalam ber-Muhammadiyah. Sikap hidup beliau yang teduh, sejuk, ramah, menyapa siapa saja, sering humor, dan bersahaja, adalah pantulan dari mutiara terpendam dalam nuraninya. Pak AR adalah penyebar rasa kasih sayang dalam kehidupan ber-Muhammadiyah, baik dengan sesama Muslim, bahkan juga non Muslim dalam persaudaraan kemanusiaan yang luhur. Beliau tidak pernah menyebarkan sikap dan suasana saling membenci, curiga, iri hati, saling ingin menapikan, apalagi suka menebar aib sesama dalam kehidupan ber-Muhammadiyah.


          Selain dikenal sebagai seorang mubaligh yang sejuk, ia juga dikenal sebagai penulis yang produktif. Karya tulisnya banyak dibukukan untuk dijadikan pedoman. Di antara karya-karyanya ialah Naskah Kesyukuran; Naskah Enthengan, Serat Kawruh Islam Kawedar; Upaya Mewujudkan Muhammadiyah sebagai Gerakan Amal; Pemikiran dan Dakwah Islam; Syahadatain Kawedar; Tanya Jawab Entheng-Enthengan; Muhammadiyah adalah Organisasi Dakwah Islamiyah; Al-Islam Bagian Pertama; Menuju Muhammadiyah; Sekaten dan Tuntunan Sholat Basa Jawi; Kembali kepada Al-Qur‘an dan Hadis; Chutbah Nikah dan Terjemahannya; Pilihlah Pimpinan Muhammadiyah yang Tepat; Soal-Jawab Entheng-enthengan; Sarono Entheng-enthengan Pancasila; Ruh Muhammadiyah; dan lain-lain.

Ulama kharismatik ini tidak bersedia dipilih kembali menjadi Ketua Pimpinan Pusat Muham­madiyah pada Muktamar Muhammadiyah ke-42 tahun 1990 di Yogyakarta, walaupun masih banyak Muktamirin yang mengharapkannya. Ia berharap ada alih generasi yang sehat dalam Muhammadiyah. Setalah tidak menjabat sebagai Ketua PP Muhammadiyah, dan menjabat sebagai Penasehat PP Muhammadiyah, Pak AR masih aktif melaksanakan kegiatan tabligh ke berbagai tempat. Hingga akhirnya, penyakit vertigo memaksanya harus beristirahat, sesekali di rumah sakit. Namun, dalam keadaan demikian, sepertinya beliau tidak mau berhenti. Pak AR wafat pada 17 Maret 1995 di Rumah Sakit Islam Jakarta pada usia 79 tahun.

Share:

ONE DAY ONE HADITS - Kemana Masa Mudaku Melangkah? : SMA MUH CEPU


ONE  DAY  ONE  HADITS

Ahad, 15 November 2020

Kemana Masa Mudaku Melangkah?


عن أبي هريرة رضي اللَّه عنه، رسول اللَّهِ صَلَّى اللهُ عليه وسلم قال :

سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمْ اللهُ فِي ظِلِّهِ يَوْمَ لاَ ظِلَّ إِلاَّ ظِلُّهُ: اْلإِمَامُ الْعَادِلُ، وَشَابٌّ نَشَأَ بِعِبَادَةِ اللهِ، وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِي الْمَسَاجِدِ، وَرَجُلاَنِ تَحَابَّا فِي اللهِ اجْتَمَعَا عَلَيْهِ وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ، وَرَجُلٌ دعته امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصِبٍ وَجَمَالٍ فَقَالَ: إِنِّيْ أَخَافُ اللهَ، وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ فَأَخْفَاهَا حَتَّى لاَ تَعْلَمَ شِمَالُهُ مَا تُنْفِقُ يَمِيْنُهُ، وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللهَ خَالِيًا فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ


Dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda,

“Ada tujuh golongan yang akan dinaungi oleh Allah dengan naungan ‘Arsy-Nya pada hari dimana tidak ada naungan kecuali hanya naungan-Nya semata. Mereka adalah pemimpin yang adil, pemuda yang tumbuh besar dalam beribadah kepada Rabbnya, seseorang yang hatinya senantiasa terpaut pada masjid, dua orang yang saling mencintai karena Allah; keduanya berkumpul berpisah karena Allah, seorang laki-laki yang diajak (berzina) oleh seorang wanita yang berkedudukan lagi cantik lalu mengatakan, ‘Sungguh aku takut kepada Allah’, seseorang yang bersedekah lalu merahasiakannya sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang disedekahkan oleh tangan kanannya, dan orang yang berdzikir kepada Allah di waktu sunyi, lalu berlinanglah air matanya” (Hadits shahih. Diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim).

Pelajaran yang terdapat di dalam hadist:

1- Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengabarkan ganjaran yang didapatkan oleh pemuda yang tumbuh besar dalam beribadah kepada Rabbnya sebagai bentuk kasih sayang beliau kepada para pemuda, agar mereka semangat menghamba kepada Rabb alam semesta.

2- Bahwa salah satu golongan orang yang mendapatkan naungan ‘Arsy Allah pada hari akhir adalah pemuda yang tumbuh besar dalam beribadah kepada Rabbnya. Pada hari itu, manusia dikumpulkan di padang Mahsyar. Matahari didekatkan sedekat satu mil dari mereka, sehingga manusia berkeringat, hingga keringat tersebut menenggelamkan mereka sesuai dengan amalan masing-masing ketika di dunia ini. Maka, betapa beruntungnya orang-orang yang mendapatkan naungan ‘Arsy Allah saat itu, karena demikian panas terasa.

3- Bahwa maknanya adalah pemuda yang saat masa muda, kebaikannya lebih banyak dan keburukannya lebih sedikit dibandingkan dengan pemuda lain yang tumbuh tidak dalam ketaatan kepada Allah. Lalu saat-saat tuanya dan akhir hidupnya, iapun taat kepada Rabbnya.

4- Bahwa maknanya adalah pemuda yang terdidik dalam ketaatan kepada Allah. Sejak kecilnya ia tumbuh berkembang di atas ketaatan tersebut, sehingga ketika sampai usia muda, ia disibukkan dengan ketaatan, bahkan ia habiskan waktu mudanya dalam ketaatan kepada Rabbnya. Hingga iapun diganjar dengan mendapatkan naungan ‘Arsy Allah pada hari Akhir, karena langgengnya dalam menjaga diri dan mengendalikan hawa nafsu agar tidak berbuat sesuatu yang menyelisihi perintah Rabbnya.

Tema hadist yang berkaitan dengan Al qur'an :

- Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah sosok utusan Allah yang paling semangat dalam mendidik para pemuda. Beliau memiliki kasih sayang yang sangat besar terhada umat ini. Beliau tidak ingin sedikitpun mereka terluput dari kebaikan.


لَقَدْ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مِنْ أَنْفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ


“Sungguh telah datang kepada kalian seorang Rasul dari kaum kalian sendiri, berat terasa olehnya penderitaan kalian, sangat menginginkan (keimanan dan kebaikan) bagi  kalian, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin” (At-Taubah: 128).

Share:

Materi Bulugul Maram Hadits yang ke- 13 sampai 15

 


Materi Bulugul Maram Hadits yang ke- 13 sampai 15

Silahkan kalian baca dan pelajari materi di bawah dan jangan lupa absen materi dengan menyertaan komentar di link tersebut.

Nama lengkap :
kelas :
Rangkuman Materi :





Share:

Sejarah Lahirnya Nabi Muhammad SAW


 Hari kelahiran Nabi Muhammad saw. secara umum diperingati di Indonesia pada 12 Rabiul Awal, yang pada tahun ini (1442 Hijriah) bertepatan dengan Kamis, 29 Oktober 2020. Tahun kelahiran Rasulullah dihubungkan dengan Tahun Gajah (570 M), ketika Abrahah, penguasa Yaman berniat menghancurkan Ka'bah. Peristiwa itu direkam dalam Alquran, Surah al-Fil (105).


Penamaan Tahun Gajah didasarkan pada pasukan bergajah yang dibawa Abrahah al-Asyram untuk meratakan Ka'bah. Ada beberapa alasan Abrahah berniat demikian. Ia membangun gereja megah di Sana'a yang diberi nama al-Qalis dengan harapan dapat menjadi tempat ibadah haji terbesar di seluruh Arab, menyaingi Makkah.

Martin Lings dalam Muhammad: Kisah Hidup Nabi Berdasarkan Sumber Klasik (2015: 32-22) menuliskan, hal ini mengundang kemarahan suku yang tersebar di Hijaz dan Najd. Seseorang dari suku Kinanah, yang punya hubungan nasab dengan Quraisy, meruntuhkan gereja itu. Abrahah geram dan bersumpah meratakan Ka'bah.

Muhammad Husain Haekal dalam Sejarah Hidup Muhammad (1980) menyebutkan, Abrahah yang sudah menghiasi rumah sucinya sedemikian rupa, berhadapan dengan kenyataan: orang-orang Arab hanya berniat ziarah ke Mekkah. Mereka menganggap ziarah tidak akan sah jika tidak ke Ka'bah. Abrahah kemudian mengambil keputusan menyerang Mekkah. Dia sendiri tampil paling depan di atas seekor gajah besar.

Suku-suku Quraisy, yang ketika itu secara de facto dipimpin oleh Abdul Muthalib, tidak melakukan perlawanan. Mereka bukan lawan seimbang untuk bala tentara Abrahah. Di sisi lain, Abrahah melalui utusannya menekankan, dirinya tidak ingin berperang, hanya menghancurkan Ka'bah. Selama tidak ada bentrok, maka tidak akan ada pertumpahan darah.

Abdul Muthalib diriwayatkan bertemu dengan Abrahah di perkemahan sang penguasa Yaman. Namun, Abdul Muthalib justru hanya meminta 200 ekor untanya yang dirampas pasukan Abrahah dalam perjalanan ke Makkah. Ini membuat Abrahah kecewa, karena ia menganggap pimpinan suku Quraisy tidak berniat melindungi Ka'bah.

Abdul Muthalib berkata, "Aku pemilik unta-unta itu, sementara Ka'bah ada pemiliknya sendiri yang akan melindunginya".

Abdul Muthalib menasehati orang-orang Makkah untuk pergi ke lereng-lereng bukit, menghindari pasukan Abrahah, sembari mencari tempat untuk menyaksikan apa yang akan terjadi di kota esok hari.

Lalu, di tengah Makkah yang sunyi, ketika penghancuran Ka'bah tampak akan berjalan begitu mudah, rencana Abrahah gagal total.

Lings (2015:35) menyebutkan, gajah yang ada di barisan terdepan diarahkan pemandunya, Unays menuju Ka'bah. Namun ada Nufail, tawanan penunjuk jalan yang mempelajari aba-aba yang dipahami gajah itu. Ketika Unays memberi komando agar sang gajah bangun, Nufail melakukan hal sebaliknya: memintanya duduk berlutut.

Pasukan Abrahah melakukan segala cara agar gajah itu bangun, termasuk dengan memukul kepalanya dengan besi. Namun, sang gajah bergeming. Abrahah dan pasukannya tak mungkin bergerak lebih jauh lagi.

Baca juga: Maulid Nabi: Sejarah Kelahiran Muhammad di Negeri yang Gersang

Peristiwa Tahun Gajah & Surah al-Fil

Peristiwa pasukan Abrahah hendak menghancurkan Ka'bah ini terekam dalam Surah al-Fil (105) yang berbunyi sebagai berikut.

اَلَمْ تَرَ كَيْفَ فَعَلَ رَبُّكَ بِاَصْحٰبِ الْفِيْلِۗ - ١

Tidakkah engkau (Muhammad) perhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap pasukan bergajah?

اَلَمْ يَجْعَلْ كَيْدَهُمْ فِيْ تَضْلِيْلٍۙ - ٢

Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka itu sia-sia?

وَّاَرْسَلَ عَلَيْهِمْ طَيْرًا اَبَابِيْلَۙ - ٣

dan Dia mengirimkan kepada mereka burung yang berbondong-bondong,

تَرْمِيْهِمْ بِحِجَارَةٍ مِّنْ سِجِّيْلٍۙ - ٤

yang melempari mereka dengan batu dari tanah liat yang dibakar,

فَجَعَلَهُمْ كَعَصْفٍ مَّأْكُوْلٍ ࣖ - ٥

sehingga mereka dijadikan-Nya seperti daun-daun yang dimakan (ulat).

Akibat kejadian mendadak ini, pasukan gajah Abrahah berantakan. Lings (2015:37) menulis, tubuh mereka membusuk, ada yang sangat cepat, ada yang perlahan. Semuannya terkena wabah. Dalam kondisi kacau balau, banyak pasukan yang mati di tengah perjalanan pulang, dan banyak pula yang mati begitu sampai di Sana'a termasuk Abrahah.

Kegagalan pasukan Abrahah ini di sisi lain membuat kaum Quraisy semakin dikagumi di jazirah Arab. Tuhan mengabulkan doa mereka agar Ka'bah selamat dari kehancuran.

Baca juga: 99 Asmaul Husna & Artinya: Makna Nama-Nama Baik Allah SWT

Kisah Kelahiran Nabi Muhammad

Sebelum Tahun Gajah, ada sebuah peristiwa lain yang jadi salah satu kunci perubahan sejarah kaum Quraisy dan bangsa Arab. Peristiwa itu tidak lain adalah pernikahan putra Abdul Muthalib, Abdullah dengan Aminah binti Wahab.

Ketika tentara bergajah Abrahah hendak menyerbu Ka'bah, Abdullah tidak berada di Makkah Ia meninggalkan Aminah untuk urusan dagang ke Palestina dan Suriah yang memakan waktu panjang. Dalam perjalanan pulang ke Makkah, Adullah menginap di rumah keluarga neneknya di Yastrib. Ia jatuh sakit.

Abdul Muthalib mengutus Harits, putra sulungnya untuk menjemput Abdullah dari Yastrib, dan membawanya pulang ke Makkah jika sudah sembuh. Namun, ketika sampai di Yastrib, Harits harus menerima kabar pahit: Abdullah sudah meninggal dan sudah dikuburkan pula.

Duka mendalam dirasakan oleh Aminah. Dalam waktu pernikahan yang singkat, ia kehilangan sang suami. Namun, dalam lara itu, ia menguatkan hati: menunggu kehadiran buah cintanya dengan Abdullah

Bayi yang ditunggu-tunggu itu akhirnya lahir: seorang laki-laki. Abdul Muthalib yang mendengar kabar ini demikian gembira, mengangkatnya, dan membawanya ke Ka'bah. Ia memberi nama Muhammad untuk sang cucu, bukan nama umum di kalangan Arab saat itu.

Namun, Abdul Muthalib, yang menjadi saksi bagaimana Tuhan melindungi Ka'bah dari serangan pasukan Abrahah punya alasan kuat.

"Aku menginginkan dia menjadi orang yang terpuji, bagi Tuhan di langit dan bagi makhluk-Nya di bumi," katanya.

NB : SILAHKAN KALIAN KOMENTAR DI BAWAH DENGAN MENYERTAKAN
Nama Lengkap :
Kelas :
Rangkuman Materi :
Share:

MATERI BULUGUL MARAM HADITS 10 - 12

 


Materi Bulugul Maram Hadits yang ke- 10 sampai 12

Silahkan kalian baca dan perhatikan lalu berikan komentar dari rangkuman hadits tersebut dan sertakan Nama dan Kelas. 


NB : SILAHKAN KALIAN KOMEN DI BAWAH DENGAN MENYERTAKAN

Nama Lengkap :

Kelas :

Rangkuman Materi :

Share:

Materi Al-Qur'an Hadits Kls XII Bagian 6 - Segala Perbuatan Ditentukan Niatnya

 


Kamis, 5 November 2020 / 19 Rabi'ul awwal 1442

Segala Perbuatan Ditentukan Niatnya 


عَنْ أَمِيْرِ الْمُؤْمِنِيْنَ أَبِيْ حَفْصٍ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَقُوْلُ : إِنَّمَا اْلأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى . فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ، وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُهَا أَوْ امْرَأَةٍ يَنْكِحُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ .

رواه إماما المحدثين أبو عبد الله محمد بن إسماعيل بن إبراهيم بن المغيرة بن بردزبة البخاري وابو الحسين مسلم بن الحجاج بن مسلم القشيري النيسابوري في صحيحيهما اللذين هما أصح الكتب المصنفة


Dari Amirul Mu’minin, Abi Hafs Umar bin Al Khottob radiallahuanhu, dia berkata: Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda : Sesungguhnya setiap perbuatan( ) tergantung niatnya( ). Dan sesungguhnya setiap orang (akan dibalas)berdasarkan apa yang dia niatkan. Siapa yang hijrahnya ( ) karena (ingin mendapatkan keridhaan) Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada (keridhaan) Allah dan Rasul-Nya. Dan siapa yang hijrahnya karena dunia yang dikehendakinya atau karena wanita yang ingin dinikahinya maka hijrahnya (akan bernilai sebagaimana) yang dia niatkan. (Riwayat dua imam hadits, Abu Abdullah Muhammad bin Isma’il bin Ibrahim bin Al Mughirah bin Bardizbah Al Bukhori dan Abu Al Husain, Muslim bin Al Hajjaj bin Muslim Al Qusyairi An Naishaburi dan kedua kita Shahihnya yang merupakan kitab yang paling shahih yang pernah dikarang) .

Pelajaran yang terdapat di dalam hadist:

1. Hadits ini merupakan salah satu dari hadits-hadits yang menjadi inti ajaran Islam. Imam Ahmad dan Imam syafi’i berkata : Dalam hadits tentang niat ini mencakup sepertiga ilmu. Sebabnya adalah bahwa perbuatan hamba terdiri dari perbuatan hati, lisan dan anggota badan, sedangkan niat merupakan salah satu dari ketiganya. Diriwayatkan dari Imam Syafi’i bahwa dia berkata : Hadits ini mencakup tujuh puluh bab dalam fiqh. Sejumlah ulama bahkan ada yang berkata : Hadits ini merupakan sepertiga Islam.

2. Hadits ini ada sebabnya, yaitu: ada seseorang yang hijrah dari Mekkah ke Madinah dengan tujuan untuk dapat menikahi seorang wanita yang konon bernama : “Ummu Qais” bukan untuk mendapatkan keutamaan hijrah. Maka orang itu kemudian dikenal dengan sebutan “Muhajir Ummi Qais” (Orang yang hijrah karena Ummu Qais).

3. Niat merupakan syarat layak/diterima atau tidaknya amal perbuatan, dan amal ibadah tidak akan mendatangkan pahala kecuali berdasarkan niat (karena Allah ta’ala).

4. Waktu pelaksanaan niat dilakukan pada awal ibadah dan tempatnya di hati.

5. Ikhlas dan membebaskan niat semata-mata karena Allah ta’ala dituntut pada semua amal shaleh dan ibadah.

6. Seorang mu’min akan diberi ganjaran pahala berdasarkan kadar niatnya.

7. Semua pebuatan yang bermanfaat dan mubah (boleh) jika diiringi niat karena mencari keridhoan Allah maka dia akan bernilai ibadah.

8. Yang membedakan antara ibadah dan adat (kebiasaan/rutinitas) adalah niat.

9. Hadits diatas menunjukkan bahwa niat merupakan bagian dari iman karena dia merupakan pekerjaan hati, dan iman menurut pemahaman Ahli Sunnah Wal Jamaah adalah membenarkan dalam hati, diucapkan dengan lisan dan diamalkan dengan perbuatan.

Tema hadits yang berkaitan dengan Al-qur'an :

1. Niat dan keikhlasan 


وَمَا أُمِرُوا إِلا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ


Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama. (Al-Bayyinah: 5)


2. Hijrah

إِنَّ الَّذِينَ تَوَفَّاهُمُ الْمَلائِكَةُ ظالِمِي أَنْفُسِهِمْ قالُوا فِيمَ كُنْتُمْ قالُوا كُنَّا مُسْتَضْعَفِينَ فِي الْأَرْضِ قالُوا أَلَمْ تَكُنْ أَرْضُ اللَّهِ واسِعَةً فَتُهاجِرُوا فِيها فَأُولئِكَ مَأْواهُمْ جَهَنَّمُ وَساءَتْ مَصِيراً

Sesungguhnya orang-orang yang diwafatkan malaikat dalam keadaan menganiaya diri sendiri, (kepada mereka) malaikat bertanya, "Dalam keadaan bagaimanakah kalian ini?" Mereka menjawab, "Adalah kami orang-orang yang tertindas di negeri (Mekah)." Para malaikat berkata, "Bukankah bumi Allah itu luas, sehingga kalian dapat berhijrah di bumi itu?" Orang-orang itu tempatnya neraka Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali, [An-nisa :97].Lr


NB : SILAHKAN KALIAN KOMEN DI BAWAH DENGAN MENYERTAKAN

Nama Lengkap :

Kelas :

Rangkuman Materi :

Share:

Postingan Populer

KREATOR PENULIS SMA MUH CEPU

LABEL POSTINGAN SAM MUH CEPU

Blog Archive

POSTINGAN TERBARU

Followers

PROSES EDIT

Kami Adalah Pondok Pesantren MBS Muhammadiyah Cepu yang Memberikan Pendidikan Agama Islma yang Mengutamakan Segi Akhlaqul Karimah, Tahdizul Qur'an, Bahasa Arab, Inggris, Indonesia. dan Mengutamakan Kewajiban Ibadah.

PROSES EDIT

Kami Adalah Pondok Pesantren MBS Muhammadiyah Cepu yang Memberikan Pendidikan Agama Islma yang Mengutamakan Segi Akhlaqul Karimah, Tahdizul Qur'an, Bahasa Arab, Inggris, Indonesia. dan Mengutamakan Kewajiban Ibadah.